Pelajaran ini ALLAH Berikan melalui salah seorang ustadz dalam suatu daurah….
Jempol atau ibu jari, mewakili POTENSI. Biasanya kita mengacungkan
jempol sebagai tanda untuk menilai suatu kelebihan, kebaikan, kecakapan,
atau hal lain yang dianggap pantas ‘diacungi jempol’. Ibu jari ini
mengingatkan kita betapa pentingnya mengembangkan potensi di dalam diri
kita. Teruslah memperbaiki dan mengembangkan diri sehingga kita memiliki
potensi yang bermanfaat bagi umat dan pantas ‘diacungi jempol’.
Jari telunjuk, mewakili ARAH. Biasanya kita menggunakan telunjuk untuk
menunjukkan suatu arah. Begitupun dalam hidup kita, telunjuk
mengingatkan kita untuk selalu memiliki arah, visi, tujuan yang ingin
kita capai. Tentukan tujuan hidup kita. Visualisasikan mimpi yang ingin
kita gapai dengan jelas. Fokuslah pada arah atau tujuan hidup kita.
Jari tengah, mewakili KESEIMBANGAN. Jari tengah ini merupakan jari yang
berada di tengah dan memiliki tugas untuk menyeimbangkan kedua jari
yang berada di sebelah kanan dan kirinya. Jari tengah mengingatkan kita
untuk selalu menjaga keseimbangan dalam hidup. Keseimbangan antara
jasad, akal, dan ruh. Keseimbangan antara makanan, minuman, dan udara.
Keseimbangan antara tugas kita sebagai abid dan sebagai khalifah.
Keseimbangan antara belajar dan beramal. Keseimbangan antara takut dan
harap. Keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Jari manis,
mewakili RELASI. Entah darimana asalnya mengapa jari ini disebut jari
manis. Mungkin karena jari ini menjadi salah satu bagian tubuh yang
digunakan untuk memasangkan simbol sebuah relasi, seperti pernikahan.
Jari manis mengingatkan kita untuk selalu menjaga silaturahim dengan
orang-orang di sekitar kita. Perbanyaklah silaturahim, jagalah
silaturahim, sambunglah kembali silaturahim.
Jari kelingking,
mewakili KEHATI-HATIAN. Mungkin karena jari ini berukuran paling kecil
di antara keempat jari lain, maka jari ini terkadang sering diabaikan.
Padahal tidak ada hal sekecil apapun yang sia-sia. Jari kelingking
mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati terhadap sesuatu yang kita
anggap remeh. Bisa jadi hal yang kecil menjadi suatu masalah yang besar
bila kita kurang hati-hati dalam bersikap. Bukankah taqwa itu seperti
berjalan di atas jalan berduri. Berhati-hatilah dalam melangkah…
Subhanallah banyak sinergitas yang bisa kita dapat ketika kelima jari
ini kita gabungkan. Coba gabungkan kelima jari kita. Kepalkan di udara
lalu berteriaklah, SEMANGAT !!!
Ya RABB, sungguh Engkau tidak Menciptakan ini dengan sia-sia…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar